Bengkulu (Inmas) - Palang Merah Remaja (PMR) Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Kota Bengkulu bekerja sama dengan Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Bengkulu menggelar donor darah sukarela bertajuk satu tetes darah sangat berarti. Kegiatan tersebut dilaksanakan di Halaman MAN 2, Senin (24/2/2020) dan diikuti oleh para siswa dan guru di lingkungan madrasah.
Ketua Pelaksana Donor Darah MAN 2 Kota Bengkulu, Hairil Anwar mengatakan, kegiatan tersebut untuk menumbuhkan kesadaran di kalangan remaja, agar mau mendonorkan darahnya. Donor darah merupakan aksi kemanusiaan, karena setiap satu tetes darah yang didonorkan dapat memberikan manfaat bagi masyarakat yang membutuhkan.
Terpisah, Kepala MAN 2 Kota Bengkulu, Karmila, M.Pd. mengatakan, “Donor darah mendapat sambutan baik mulai dari guru-guru dan siswa-siswi. Kegiatan selain donor darah juga bisa mengecek golongan darah. Tujuan diadakannya kegiatan donor darah untuk mengajarkan siswa-siswi untuk menumbuhkan rasa kepedulian terhadap sesama,” katanya. Ia menuturkan, kegiatan yang diikuti siswa kelas 11 dan 12 yang usianya di atas 17 tahun bisa mendonorkan darahnya dan diikuti sebanyak 30 siswa dan guru.
Kegiatan yang digelar enam bulan sekali ini. mendapatkan respons yang luar biasa dari pihak civitas akademik. Bahkan, banyak guru maupun siswa yang berpartisipasi dalam aksi donor darah. Pada awal 2020 ini kami melaksanakan yang pertama dan akan berlanjut hingga seterusnya. Untuk transfusi darah, kami bekerja sama dengan pihak PMI.
Ia menuturkan, sebelum melakukan donor darah siswa dan para guru yang berpartisipasi melakukan tes terlebih dahulu. Jika tidak sesuai dengan kriteria tidak bisa mengikuti. “Kalau tidak memungkinkan tentu tidak akan bisa mengikuti donor darah. Hanya yang memenuhi persyaratan yang dapat melakukan donor darah dan kondisinya harus sehat dan tidak sedang sakit. Kegiatan ini setidaknya bisa membantu sesama yang membutuhkan. Untuk persediaan kantong darah di PMI, agar tidak berkurang persediaannya,” ucapnya. (hc)
Ketua Pelaksana Donor Darah MAN 2 Kota Bengkulu, Hairil Anwar mengatakan, kegiatan tersebut untuk menumbuhkan kesadaran di kalangan remaja, agar mau mendonorkan darahnya. Donor darah merupakan aksi kemanusiaan, karena setiap satu tetes darah yang didonorkan dapat memberikan manfaat bagi masyarakat yang membutuhkan.
Terpisah, Kepala MAN 2 Kota Bengkulu, Karmila, M.Pd. mengatakan, “Donor darah mendapat sambutan baik mulai dari guru-guru dan siswa-siswi. Kegiatan selain donor darah juga bisa mengecek golongan darah. Tujuan diadakannya kegiatan donor darah untuk mengajarkan siswa-siswi untuk menumbuhkan rasa kepedulian terhadap sesama,” katanya. Ia menuturkan, kegiatan yang diikuti siswa kelas 11 dan 12 yang usianya di atas 17 tahun bisa mendonorkan darahnya dan diikuti sebanyak 30 siswa dan guru.
Kegiatan yang digelar enam bulan sekali ini. mendapatkan respons yang luar biasa dari pihak civitas akademik. Bahkan, banyak guru maupun siswa yang berpartisipasi dalam aksi donor darah. Pada awal 2020 ini kami melaksanakan yang pertama dan akan berlanjut hingga seterusnya. Untuk transfusi darah, kami bekerja sama dengan pihak PMI.
Ia menuturkan, sebelum melakukan donor darah siswa dan para guru yang berpartisipasi melakukan tes terlebih dahulu. Jika tidak sesuai dengan kriteria tidak bisa mengikuti. “Kalau tidak memungkinkan tentu tidak akan bisa mengikuti donor darah. Hanya yang memenuhi persyaratan yang dapat melakukan donor darah dan kondisinya harus sehat dan tidak sedang sakit. Kegiatan ini setidaknya bisa membantu sesama yang membutuhkan. Untuk persediaan kantong darah di PMI, agar tidak berkurang persediaannya,” ucapnya. (hc)
Posting Komentar